Mark Zuckerberg: Si Penemu ‘Facebook’ |
Sabtu, 10 September 2011 22:18 |
Hayooo, siapa di antara pembaca yang tak kenal Facebook? Hm....rasanya sulit menemukan orang yang tak tahu Facebook.
Situs jejaring sosial ini kini seolah telah menjadi bagian tak terpisah
dari kehidupan kita, khususnya para remaja. Bahkan, anak-anak sekolah
dasar pun memiliki Facebook. Lewat Facebook banyak hal yang kita dapat, terutama hal-hal terkait dengan silaturahmi.
Nah, tahukan kawan siapa sih yang menemukan Facebook?
Kalau ada yang belum tahu, penemunya adalah Mark Elliot Zuckerberg.
Anaknya masih muda banget. Usianya baru 27 tahun (lahir 14 Mei 1984).
Mark mendirikan dan mengembangkan Facebook saat masih kuliah
dengan bantuan teman di Kampus Harvard bernama Andrew McCollum Eduardo
Saverin, serta teman sekamarnya Dustin Moskovitz dan Crish Hughes. Saat
ini ia menjabat sebagai CEO Facebook. Melalui Facebook, Mark menjadi salah orang kaya termuda di dunia. Kekayaan bersihnya mencapai 6,9 miliar dolar AS (2010).
Mark
menempuh pendidikan di Ardsley High School (1998-2000), Phillips Exeter
Academy (lulus, 2002), Diploma Klasik, dan Harvard (2002-2008)[2]. Macrk
memulai pemrograman ketika duduk di sekolah menengah pertama. Ayahnya
mengajarkannya atari basic programming pada tahun 1990-an. Dia
kemudian belajar dengan guru pribadi, David Newman, (1995) seorang
pengembang perangkat lunak. Mark juga mengambil kursus dengan subjek
tersebut di Mercy College yang berada di dekat rumahnya di pertengahan
1990-an.
Ia juga
merancang dan memprogram sistem aplikasi komputer untuk membantu para
pekerja di kantor ayahnya berkomunikasi. Ia membangun sebuah versi dari
permainan risk, dan di bawah perusahaan Intelligent Media Group,
ia membangun sebuah pemutar musik bernama Synapse Media Player yang
menggunakan intelegensi buatan untuk mempelajari kebiasaan pengguna
mendengarkan, yang telah di-posting ke Slashdot dan memperoleh peringkat 3 dari 5 dari PC Magazine.
Microsoft
dan AOL mencoba untuk membeli Synapse dan merekrut Zuckerberg, tapi ia
justru pergi ke Harvard College pada September 2002 dan belajar ilmu
komputer.
Sebetulnya, inspirasi awal pendirian Facebook
berasal dari Phillips Exeter Academy, almamater sekolah Mark. Ia
mempublikasikan direktori mahasiswa sendiri, buku angkatan yang oleh
siswa disebut sebagai The Facebook. Direktori foto semacam itu
merupakan bagian penting pengalaman sosial bagi kebanyakan siswa di
sekolah swasta. Dengan hal tersebut, siswa dapat mendaftar berbagai hal,
seperti tahun angkatan, kedekatan mereka dengan teman-teman, dan nomor
telepon mereka.
Ketika
melanjutkan kuliah di Universitas Harvard, Mark membuat suatu sistem
jejaring sosial untuk kelasnya. Setelah ia membuat sistem tersebut,
ternyata makin banyak orang tergabung di dalamnya. Sistem itu
lama-kelamaan telah menjaring universitas terdekat dari tempatnya
kuliah.
Inilah awal dari Facebook
yang kita kenal saat ini. Dari situasi inilah Mark berinisiatif
mengembangkan sistem jejaring tersebut. Mula-mula ia mengembangkan
sistem ini dan memberi nama Facebook. Ia dan kawan-kawannya lalu menyewa tempat di Palo Alto, California, sebagai tempat mengembangkan Facebook.
Karena keasyikan mengembangkan proyek Facebook,
Mark lupa kuliahnya. Saat itu ia dihadapkan pada pilihan sulit antara
kuliah dan proyek yang sedang dia kembangkan. Dengan sikap optimistis
Mark dan kawan-kawannya memilih meninggalkan kuliah mereka, dan
memfokuskan diri pada proyek Facebook tersebut. Terbukti kelak pilihan Mark dan kawan-kawan sangat tepat.
Facebook
diluncurkan pertama kali dari kamar asrama Harvard pada 4 Februari
2004. Selama musim panas, Mark bertemu Peter Thiel yang kemudian
menginvestasikan dananya pada perusahaan Mark. Mereka mendapat kantor
pertama di pertengahan 2004.
Semula
mereka berencana kembali ke Harvard, tetapi akhirnya memutuskan untuk
tetap di California. Mereka juga menolak tawaran perusahaan besar yang
akan membeli Facebook. Dalam sebuah wawancara pada tahun 2007, Mark menjelaskan alasannya.
"Ini
bukan soal uang. Bagi saya dan rekan saya, hal yang paling penting
adalah bahwa kita menciptakan aliran informasi yang terbuka untuk
orang-orang. Perusahaan media yang dimiliki oleh konglomerat bukan ide
menarik bagi saya,” kata Mark.
Dia mengungkapkan kembali tujuan-tujuan yang sama kepada majalah Wired di tahun 2010: "Yang saya pedulikan adalah misi, membuat dunia terbuka," kata dia.
Sebelumnya, pada April 2009, Zuckerberg meminta nasihat dari mantan CFO Netscape Peter Currie tentang strategi pembiayaan untuk Facebook.
Pada 21 Juli 2010, Zuckerberg melaporkan perusahaan mencapai angka 500
juta pengguna. Mark optimistis bisa mendapatkan penghasilan lebih banyak
dari iklan di situsnya. Sayangnya, Mark seorang atheis, ya. Hal yang
banyak bertentangan dengan keyakinan kita kan? (BERBAGAI SUMBER/D-2)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar